SIAPKANLAH MINYAKMU!
Sering orang mengatakan bahwa menunggu itu membosankan. Saat kita menunggu, waktu terasa berjalan lambat. Rasanya kita sudah tidak sabar untuk segera berjumpa dengan sesuatu yang kita tunggu. Namun, dengan kehadiran gadget dan seluruh kecanggihannya, rasa bosan dalam menunggu tampaknya bisa berkurang drastis! Bagaimana tidak, seseorang bisa melakukan banyak hal selagi menunggu: menonton film, berselancar di media sosial, bermain game, dsb. Pikiran kita kemudian terdistraksi atau teralihkan lewat hal-hal lain yang ada di gadget kita. Tidak jarang, kita bahkan tidak menyadari bahwa yang kita tunggu itu sudah datang!
Bacaan Injil kita hari ini (Matius 25:1-13) berbicara tentang perumpamaan gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh. Dalam perumpamaan tersebut, para gadis tengah menunggu datangnya mempelai laki-laki. Namun, sang mempelai laki-laki tidak kunjung datang sehingga mereka bahkan sempat tertidur. Ketika tengah malam, datanglah mempelai laki-laki yang ditunggu! Gadis-gadis yang bijaksana sudah menyiapkan cadangan minyak, sedangkan gadis-gadis yang bodoh tidak. Hal tersebut menunjukkan ketidaksiapan mereka dalam menyambut sang mempelai. Akhirnya, para gadis bodoh pun tidak diizinkan untuk ikut serta dalam perjamuan kawin.
Perumpamaan tersebut mendorong kita untuk senantiasa berjaga-jaga dalam menyambut hari kedatangan Tuhan. Demikianlah Tuhan Yesus berkata, “Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu hari maupun saatnya.” (Matius 25:13). Kita tidak pernah tahu kapan hari Tuhan akan datang! Oleh sebab itu, seperti gadis-gadis bijaksana, kita harus senantiasa menyiapkan minyak kita. Mempersiapkan minyak berarti menjaga agar kehidupan kita tetap menjadi pelita yang memancarkan terang; membangun kehidupan yang diisi oleh doa dan karya.
Mari kita membangun kesadaran iman, bahwa kita tengah ada dalam masa penantian!
Dunia dan segala kesibukannya memang bisa membuat perhatian kita teralih dan melupakan bahwa kita tengah ada pada masa penantian. Bukannya mempersiapkan diri, kita malah sibuk mengejar hal-hal yang membuat pelita kita justru menjadi redup, bahkan mati. Untuk itu, seperti kata Tuhan Yesus, berjaga-jagalah! Berjaga-jagalah bukan dalam rasa takut, tetapi dalam pengharapan kita akan kedatangan Kristus, Sang Penyelamat! Kedatangan Kristus akan menjadi kedatangan yang menggembirakan, saat kita memang sungguh hidup dalam kesiapsediaan. Menanti kedatangan Tuhan berarti menjalani hidup keseharian kita yang rutin dan biasa dalam kesetiaan kita kepada-Nya serta pemberian diri bagi sesama.
Oleh : Pdt. Bernadeth Florenza da Lopez
Got something to say?