GEREJA YANG MEMANUSIAKAN MANUSIA
Hari ini kita bersyukur atas penyertaan Allah yang begitu nyata dalam perjalanan Gereja Kristen Indonesia, khususnya di usia ke-37 tahun ini. Sebuah usia yang bukan hanya angka, melainkan jejak langkah iman yang penuh warna: ada suka cita, ada tantangan, ada keberanian untuk tetap berdiri teguh. Kita juga patut bersyukur, bahwa Gereja Kristen Indonesia dalam perjalanan hidupnya senantiasa dalam perlindungan dan tuntunan Allah, sehingga setiap harinya mengalami perkembangan yang sangat pesat. Bahkan, terus bisa Tuhan pakai untuk menjadi berkat bagi orang-orang di sekitarn...
KEHADIRAN KRISTEN DI INDONESIA
ini, kita sebagai bangsa memperingati 80 tahun kemerdekaan Indonesia. Delapan dekade perjalanan bangsa ini telah mengajarkan banyak hal: perjuangan, pengorbanan, persatuan, dan harapan. Namun, di tengah syukur itu kita juga diajak merenung: apa arti kehadiran kita sebagai gereja di tengah bangsa ini? Apakah kita hanya menikmati kemerdekaan sebagai penonton atau sungguh menjadi bagian dari perjuangan menjaga dan mengisi kemerdekaan itu?
Yesus dalam Lukas 12:49 berkata, “Aku datang untuk melemparkan api ke bumi, dan betapakah Aku harapkan api itu telah menyala!” ...
MELAMPAUI APA YANG KELIHATAN
Dalam dunia yang terus bergerak cepat, kita hidup dikelilingi oleh dorongan untuk memiliki, menguasai, dan mengamankan apa yang tampak di depan mata: karier yang cemerlang, rumah yang nyaman, tabungan yang stabil, dan relasi sosial yang diakui. Semua itu seolah menjadi tolok ukur keberhasilan dan ketenangan hidup. Bahkan, hal-hal tersebut seringkali dijadikan sebuah target yang harus dicapai sebelum mencapai usia tertentu. Jika hal-hal yang ‘terlihat’ tersebut belum berhasil diraih, maka muncul rasa kekhawatiran dan rendah diri. Merasa bahwa diri tidak berharga, dan ...
MENJARING ANGIN?
Istilah “Menjaring Angin” pada umumnya merujuk kepada sebuah tindakan yang sia-sia. Sebab, angin bukanlah sesuatu yang dapat dijaring, dipegang atau ditangkap oleh manusia. Ia tidak memiliki bentuk, warna dan bisa pergi kemanapun tanpa dapat dideteksi atau diperkirakan. Maka jelaskah kegiatan “Menjaring Angin” merupakan sebuah hal yang hanya menghabiskan waktu dan tenaga, dan menjadi sebuah kesia-siaan belaka.
Namun sekarang ini banyak orang yang merasa bahwa seumur hidup mereka seperti “Menjaring Angin”. Mereka melakukan banyak hal, bekerja dengan sangat ...
“DIA HANYA SEJAUH DOA”
Simaklah pengalaman spiritual tentang doa dari dua rohaniawan Kristen, Teresa dari Avila dan Henri Nouwen.
Teresa dari Avila
Bagi Teresa, doa bukan sekadar percakapan dengan Allah, tetapi perjalanan batin menuju pusat jiwa, tempat Allah bersemayam. Dalam karyanya yang terkenal Interior Castle, Teresa menggambarkan jiwa manusia sebagai sebuah kastel dengan banyak kamar. Semakin dalam seseorang memasuki kastel itu melalui doa yang tekun dan jujur, semakin dekat ia kepada pusat di mana Allah tinggal. "Doa bukanlah soal banyak berbicara, tetapi mencinta dengan sungguh-su...
FLOW SPIRITUAL
Dengan penuh semangat Marta menjamu Yesus. Dia sibuk mengurus berbagai hal demi kenyamanan Tamu mulia itu. Sementara itu, Maria duduk diam di kaki Yesus. Maria fokus total mendengarkan-Nya.
Marta yang sedang sibuk terusik perasaannya. Dia merasa kesal dan meminta Yesus menegur Maria yang duduk diam di kaki Yesus dan tidak peduli pada apa pun di sekelilingnya.
Jawaban Yesus mengejutkan:
“Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu.”
Yesus tidak mencela pelayanan Marta. Ia justru mengoreksi sumber ...
AGAMA CINTA
Yesus menggunakan perumpamaan Orang Samaria yang Baik Hati (Lukas 10:25-37) untuk menjungkirbalikkan harapan seorang ahli Taurat yang bertanya, "Siapakah sesamaku manusia?"
Ahli Taurat bertanya, “Siapa sesamaku?” seolah-olah sesama itu bisa dipilih atau disaring. Tapi Yesus balik bertanya: “Siapakah yang menjadi sesama dari orang yang jatuh ke tangan penyamun?” Dengan kata lain: bukan siapa yang layak kau tolong, tapi apakah kau sendiri siap menjadi sesama—bagi siapa pun.
Superioritas & Dominasi
Selama berabad-abad, spirit eksklusifisme agama dan ...
“MISI YANG NEKAD!”
Saat ke Kalimantan Barat, saya mengunjungi kuburan misionaris Timmermans yang melakukan misi ke sana tahun 1872. Saat itu, belum ada jalan darat. Transportasi hanya melalui sungai. Dia pasti tahu bahwa perjalanannya sangat beresiko. Ancaman bisa datang dari hutan yang liar, dari terkaman binatang buas, maupun dari serangan suku-suku yang belum beradab.
Saya sungguh salut pada Timmermans. Meski bahaya besar menghadang, dia tidak surut. Dia tunjukkan loyalitas untuk jalankan misi Tuhan. Dia bukan robot. Jadi, saya yakin dia punya rasa takut, tetapi ketakutan tidak menjadi ...
SERAHKAN, JALANI, LAYANI
Di tengah tekanan hidup kota yang semakin kompetitif dan di saat orang mendewakan keuntungan ekonomi, banyak orang menjadikan kerja dan rencana sebagai poros hidup. Tuhan hanya dipanggil saat keadaan buntu. Hanya cadangan saat darurat! Padahal Amsal 16:3 menasihati: “Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.”
“Serahkan” dalam bahasa aslinya : Gol. Kalimat lengkapnya Gol al-YHWH ma'asekha. Secara harfiah: "Gulingkanlah kepada TUHAN perbuatanmu..." Gulingkan adalah kata kerja aktif. Jadi, bukan pasrah dan menyerah, tetapi tindakan ...
SAAT KEBEBASAN JUSTRU MENAKUTKAN
Hannah Arendt dalam buku The Origins of Totalitarianism (1951) menyatakan bahwa dalam kondisi sosial yang tidak stabil, orangorang rela menyerahkan kebebasan mereka demi rasa aman dan kepastian. Tesisnya ini untuk menjelaskan mengapa banyak orang mendukung naiknya rezim totalitarian.
Orang lebih suka hidup dalam penindasan tetapi nyaman daripada hidup dalam kebebasan tanpa kejelasan. Banyak orang lebih memilih sistem yang menindas tapi stabil, ketimbang kebebasan yang membawa kekacauan atau ambiguitas. Naiknya pemerintahan bergaya totalitarian di berbagai negara ...