Etika Hati
Penulis Injil Matius mengutip perkataan Yesus, begini : “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.” (Matius 5:20). Kita tahu, kesalehan pemuka agama Yahudi dalam beragama tiada tertandingi. Tetapi mengapa Tuhan justru meminta kita untuk beragama secara benar dari mereka?
Itu masalah hati! Dari hatilah muncul motivasi Anda dalam melakukan apapun, termasuk dalam menjalankan kehidupan beragama.
Yesus memberikan contoh agar para murid melihat dengan jelas bagaimana menjalani hidup yang benar yang sesuai dengan ajaran-Nya. Yesus mengutip penafsiran keliru para pemimpin agama Yahudi tentang Taurat, dan memberikan penafsiran-Nya yang benar dan berotoritas. Ia menegaskan motivasi di balik melakukan Taurat. Yaitu etika hati.
Yesus menentang penafsiran yang sempit dan yang membuka peluang untuk dosa! Membunuh bukan semata-mata perbuatan fisik; marah dan menfitnah juga bisa membunuh. Adalah munafik bila melakukan ritual ibadah dengan hati mendendam.
Perzinaan telah dimulai dari hati yang kotor, berfantasi jorok melecehkan lawan jenis, dan akhirnya bermuara pada perbuatan zina. Melegalkan perceraian adalah sama dengan menolak penetapan Tuhan mengenai pernikahan kudus. Apalagi pada zaman itu, ada kekeliruan dalam menafsirkan Taurat, yakni perceraian boleh dilakukan oleh seorang suami ketika ia menemukan ketidak-pantasan apa pun dari istrinya.
Bagaimana dengan bersumpah? Pada masa itu ada pandangan bahwa bersumpah asal tidak langsung dengan nama Allah, dianggap tidak mengikat (ayat 34-36). Itu sebabnya Yesus menegaskan bahwa bukan sumpah, tetapi adanya konsistensi kata dengan perbuatan: Jika ya katakan ya, jika tidak katakan tidak!
Semua dimulai dari hati! Hati yang sudah diperbarui oleh Roh Kudus yang melahirbarukan orang berdosa menjadi anak Tuhan. Dengan hati yang sudah diperbarui, kita melakukan segala sesuatu dengan pemahaman yang benar.
Jadi jagalah hati Anda!
Salam,
Pdt. Wee Willyanto
foto:pixabay
Got something to say?