SECANGKIR KOPI KEHIDUPAN

“Sebab, semua yang diciptakan Allah itu baik dan tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur.” (1 Timotius 4:4) TB2. Setiap pagi, banyak dari kita memulai hari dengan secangkir kopi. Harumnya yang khas, rasa pahit yang pekat, dan kehangatannya yang menenangkan sering menjadi teman dalam kerja, renungan atau kesendirian. Namun, pernahkah kita merenungkan bahwa hidup ini sesungguhnya seperti secangkir kopi?

Kopi tidak pernah manis dengan sendirinya. Ia pahit tapi justru dari pahitnya itulah kita belajar arti keseimbangan dan rasa syukur. Kita menambahkan gula atau susu sesuai selera — seperti kita menambahkan doa, iman, dan pengharapan dalam setiap pengalaman hidup yang getir.

Diproses Dari Biji Sampai Menjadi Halus
Untuk menghasilkan secangkir kopi yang harum, biji kopi harus digiling, dihancurkan, dan diproses. Demikian juga kehidupan manusia.

Kadang kita merasa “dihancurkan” oleh masalah, tekanan, kehilangan, atau sakit hati. Tetapi Allah tidak sedang menghancurkan kita — Ia sedang membentuk dan mengeluarkan aroma iman yang indah, yakni ketekunan. (Roma 5:3)

Seperti biji kopi yang belum digiling tidak bisa mengeluarkan rasa terbaiknya, demikian juga kita. Hanya ketika hidup kita digiling oleh pengalaman dan ujian, aroma rohani kita — yaitu iman dan keteguhan — akan tercium indah di hadapan Tuhan.

Air Panas: Ujian yang Mengeluarkan Keaslian
Kopi tidak akan jadi minuman tanpa air panas. Air panas itu melarutkan biji yang sudah digiling dan mengeluarkan cita rasa sejatinya. Begitu pula, ujian kehidupan adalah “air panas” yang Tuhan izinkan agar iman kita terbukti murni. Tanpa ujian, kita tak akan tahu seberapa dalam kita percaya. “Sebab engkau telah diuji, dan engkau akan seperti emas yang murni.” (Ayub 23:10)

Kadang kita ingin hidup yang mudah dan instan — tanpa air panas. Jadi jangan takut panasnya pencobaan; justru di sanalah keindahan iman kita lahir.

Menikmati Pahit-Manis Kehidupan
Kopi yang terlalu manis akan kehilangan karakternya, sedangkan kopi yang terlalu pahit sulit dinikmati. Hidup juga begitu. Ada masa manis, ada masa pahit — dan keduanya penting.

Allah tidak menjanjikan hidup yang tanpa pahit, tapi Ia menjanjikan bahwa setiap rasa akan bermakna dalam rencana-Nya. Kita belajar bersyukur di masa manis, dan belajar percaya di masa pahit. Seperti kata Pengkotbah, “Segala sesuatu indah pada waktunya.” (Pengkhotbah 3:11)

Suatu hari, seorang wanita paruh baya kehilangan pekerjaannya di usia 52 tahun. Ia merasa hancur dan tak berguna. Setiap pagi, ia duduk di teras rumah dengan secangkir kopi hitam, termenung.

Namun, dari kebiasaan sederhana itu, lahirlah ide kecil. Ia mulai menjual kopi seduh buatan sendiri kepada tetangga. Lama-kelamaan, aroma kopinya dikenal di seluruh kampung. Kini ia memiliki warung kopi kecil yang ramai — tapi lebih dari itu, ia menemukan kembali makna hidupnya.

Ketika ditanya apa rahasia kekuatannya, ia tersenyum dan berkata, “Tuhan mengizinkan aku ‘diseduh’ dalam panas masalah supaya aku tahu aroma panggilan hidupku yang sebenarnya.”

Aroma Kehidupan yang Memberkati Orang Lain
Kopi terbaik bukan hanya untuk dinikmati sendiri tetapi untuk dibagikan. Begitu pula hidup kita. Ketika iman kita matang, pengalaman kita menjadi berkat bagi orang lain. Hidup yang pernah ’dihaluskan’ dan ’diseduh’ oleh ujian bisa menguatkan mereka yang sedang lemah. Paulus menulis, “Ia menghibur kita dalam segala penderitaan kita, supaya kita dapat menghibur mereka yang berada dalam bermacam-macam penderitaan.” (2 Korintus 1:4). Setiap dari kita bisa menjadi ’aroma Kristus’ (2 Korintus 2:15) — menebar keharuman kasih, pengampunan, dan pengharapan di tengah dunia yang getir.

Nikmati Secangkir Kopi Hidupmu
Hari ini, saat Anda menikmati secangkir kopi, renungkanlah: Setiap rasa pahit, setiap proses panas, setiap penggilingan hidup — semuanya sedang dipakai Tuhan untuk menghasilkan aroma yang harum dan rasa yang khas dalam hidupmu.

Hidup bukan tentang menolak pahitnya kopi, tapi tentang belajar menikmatinya bersama Tuhan.

 

Oleh : Pdt. Wee Willyanto


No Replies to "SECANGKIR KOPI KEHIDUPAN"


    Got something to say?

    Some html is OK