KETAATAN KARENA KASIH

Pernahkah Saudara melihat seseorang yang mengendarai sepeda motor tetapi menenteng helm yang seharusnya dipakainya? Ada banyak orang melakukannya. Kemungkinan besar, helm itu baru akan dipakai jikalau orang tersebut melihat ada polisi dari kejauhan. Kesimpulannya, ia menggunakan helm karena rasa takut pada hukuman, bukan karena kesadaran akan pentingnya keselamatan.

Dalam hidup beriman, apa yang mendorong kita untuk bersikap taat pada Allah? Ada yang menjadi taat karena takut akan mendapat hukuman Tuhan. Ada pula yang berusaha menjadi taat karena takut kehilangan berkat. Rasa takut yang demikian datang dari kepedulian terhadap diri sendiri, sekalipun wujudnya bisa berupa tindakan-tindakan kesalehan.

Injil Yohanes 14:15 berkata, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” Ketaatan yang sejati, muncul dari dorongan kasih. Ketaatan pertama-tama bukanlah bukti, melainkan buah yang muncul dari relasi kita dengan Tuhan. Saat kita mengalami keintiman dengan Allah, mengalami dengan sungguh-sungguh cinta dan pengasihan-Nya atas diri kita, saat itulah ketaatan yang sejati hadir. Bagi orang yang mengasihi Yesus, ketaatan bukanlah sebuah opsi yang murahan. Bagi orang yang mengasihi Yesus, ketaatan juga bukan sebuah beban dan paksaan. Bagi orang yang mengasihi Yesus, ketaatan muncul bagai dorongan yang kuat untuk melakukan perintah itu dengan penuh kerelaan, bahkan dengan sukacita. Ketaatan dalam Kristus, tidak pernah bertumpu pada hasil usaha kita sendiri, tetapi pada kuasa dan anugerah Allah yang bekerja di dalam dan bersama diri kita setiap harinya.

Apakah kita saat ini dipenuhi dengan kerinduan dan kerelaan untuk menjadi taat? Allah mengenal setiap kita dan mengetahui setiap kecenderungan yang ada pada diri kita. Dalam semuanya itu, Allah tidak pernah berhenti menyatakan bahwa Ia mengasihi kita. Ia selalu memberikan kesempatan bagi kita untuk bertumbuh di dalam-Nya. Dalam langkah-langkah kita mengatasi berbagai godaan yang menyesatkan, Allah berada di pihak kita. Seorang penulis bernama T.W. Wanson berkata, “Kristus yang hidup mempunyai dua tangan; yang satu menunjuk pada jalan yang harus kita tempuh, dan yang lain diulurkan-Nya untuk menolong kita sepanjang perjalanan”. Untuk itu, mari kita membuka hati seluas-luasnya bagi tuntunan Allah! Percayalah bahwa Ia berjalan bersama kita dalam proses untuk menjadi taat dan setia kepada-Nya, sepanjang hidup kita.

 

Oleh : Pdt. Bernadeth Florenza da Lopez


No Replies to "KETAATAN KARENA KASIH"


    Got something to say?

    Some html is OK