GEREJA YANG MEMANUSIAKAN MANUSIA

Hari ini kita bersyukur atas penyertaan Allah yang begitu nyata dalam perjalanan Gereja Kristen Indonesia, khususnya di usia ke-37 tahun ini. Sebuah usia yang bukan hanya angka, melainkan jejak langkah iman yang penuh warna: ada suka cita, ada tantangan, ada keberanian untuk tetap berdiri teguh. Kita juga patut bersyukur, bahwa Gereja Kristen Indonesia dalam perjalanan hidupnya senantiasa dalam perlindungan dan tuntunan Allah, sehingga setiap harinya mengalami perkembangan yang sangat pesat. Bahkan, terus bisa Tuhan pakai untuk menjadi berkat bagi orang-orang di sekitarnya. Oleh karena itu, tema yang kita renungkan bersama, “Gereja yang Memanusiakan Manusia”, lahir dari kesadaran bahwa Gereja Kristen Indonesia yang sedang merayakan ulang tahunnya dipanggil bukan sekadar menjadi gedung atau organisasi yang besar, melainkan senantiasa menjadi komunitas yang menghadirkan kasih Allah yang nyata di tengah dunia.

Firman Tuhan dari Lukas 13:10-17 memperlihatkan bagaimana Yesus menyembuhkan seorang perempuan yang sudah 18 tahun lamanya bungkuk, tidak bisa berdiri tegak. Perempuan itu, yang selama ini mungkin terpinggirkan dan tak diperhitungkan, dipulihkan martabatnya oleh Yesus. Bahkan ketika ada suara-suara keberatan dari pemimpin sinagoga, Yesus menegaskan bahwa belas kasih Allah tidak bisa dibatasi oleh aturan yang kaku. Inilah wajah gereja sejati: gereja yang tidak menyibukkan, bahkan membelenggukan diri dengan ritual semata, tetapi memberi ruang bagi setiap orang untuk mengalami pemulihan dan kehidupan yang utuh.

Sejalan dengan itu, Yesaya 58:9b-14 mengingatkan bahwa ibadah sejati bukanlah sekadar formalitas keagamaan, melainkan nyata dalam perbuatan yang membebaskan sesama dari belenggu, mengenyangkan orang lapar, memberi terang bagi yang hidup dalam kegelapan. Allah berjanji, ketika umat hidup demikian maka terang akan terbit di tengah kegelapan, dan umat akan menjadi seperti taman yang diairi dengan baik. Inilah panggilan yang tak pernah usang : menjadi gereja yang memanusiakan manusia.

Dalam kehidupan sehari-hari kita, panggilan ini sering teruji. Hidup di dunia menuntut banyak hal : kerja keras, persaingan dan terus menginovasi diri. Tidak jarang dalam usaha mencapai hal-hal tersebut, orang banyak yang terluka dan kehilangan harapan. Untuk menjawab pergumulan tersebut, gereja berusaha untuk menjalankan tugas panggilannya, yaitu untuk menjadi berkat. Namun seringkali gereja juga ‘mengikat’ diri mereka dalam peraturan-peraturan dengan dalih mempertahankan keteraturan dan tradisi yang sudah ada. Di satu sisi, peraturan dan tradisi adalah hal yang tidak boleh dibuang, tetapi jangan sampai gereja terlalu berfokus dengan hal-hal tersebut dan kemudian melupakan esensi kasih Allah yang melandasi segalanya.

Kita dipanggil untuk menggereja; yang berarti menghadirkan kabar baik dalam gaya hidup sehari-hari : di tempat kerja kita menjadi rekan yang jujur dan mendukung, di rumah kita menjadi keluarga yang saling menguatkan, di masyarakat kita menjadi warga yang peduli dan mau berbagi. Itulah bentuk sederhana namun nyata dari memanusiakan sesama.

Maka, di usia ke-37 ini, mari kita sebagai Gereja Kristen Indonesia mensyukuri penyertaan Tuhan dengan memperbarui tekad kita. Gereja Kristen Indonesia ada bukan hanya untuk dirinya sendiri, melainkan untuk dunia. Gereja Kristen Indonesia hadir agar setiap orang yang lemah boleh ditegakkan, yang tersisih boleh dirangkul, yang terluka boleh dipulihkan.

Marilah kita terus berjalan bersama dalam semangat yang sama: memanusiakan manusia. Biarlah hidup kita sehari-hari menjadi sebuah misi yang besar, yaitu menjadi perpanjangan tangan kasih Allah, sehingga melalui kita, orang lain dapat merasakan bahwa Allah itu hidup, Allah itu hadir, dan Allah itu penuh belas kasih bagi dunia dan seluruh isinya.

Selamat ulang tahun yang ke-37 bagi Gereja Kristen Indonesia. Tuhan yang sudah memelihara perjalanan kita sampai di titik ini, pasti juga akan menuntun kita untuk terus bertumbuh, menjadi terang, dan setia menghadirkan kabar baik dan sukacita bagi dunia. Menjadi gereja yang memanusiakan manusia.
Soli Deo Gloria!

 

Oleh : Pdt. Zeta Dahana


No Replies to "GEREJA YANG MEMANUSIAKAN MANUSIA"


    Got something to say?

    Some html is OK