FLOW SPIRITUAL
Dengan penuh semangat Marta menjamu Yesus. Dia sibuk mengurus berbagai hal demi kenyamanan Tamu mulia itu. Sementara itu, Maria duduk diam di kaki Yesus. Maria fokus total mendengarkan-Nya.
Marta yang sedang sibuk terusik perasaannya. Dia merasa kesal dan meminta Yesus menegur Maria yang duduk diam di kaki Yesus dan tidak peduli pada apa pun di sekelilingnya.
Jawaban Yesus mengejutkan:
“Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu.”
Yesus tidak mencela pelayanan Marta. Ia justru mengoreksi sumber dari pelayanannya — yaitu kekuatiran, kecemasan, dan kemarahan. Jelas, Marta tidak terlalu ‘Flow’ dalam pelayanannya. Dia terganggu dengan orang lain yang tidak melayani seperti dirinya.
Marta tidak lagi fokus pada pelayanannya. Efeknya, pelayanan Marta lahir dari hati gelisah yang tidak membawa damai bagi siapa pun. Dia melayani dengan marah. Sikap ini menjauhkannya dari Yesus.
Flow
Psikolog Mihaly Csikszentmihalyi menyebut pengalaman paling bermakna sebagai Flow — keadaan ketika kita sepenuhnya hadir dalam aktivitas yang kita jalani. Kita ‘tenggelam’ dalam pekerjaan itu. Kita lakukan pelayanan dengan tenang, fokus, dan penuh makna. Orang yang lakukan aktifitas atau pelayanan secara ‘Flow’ tidak terganggu dengan apa pun yang orang lain lakukan.
Nah, Maria berada dalam Flow spiritual. Dia hadir utuh di hadapan Yesus, menyerap firman-Nya, dan menjadikan relasi itu sebagai pusat hidupnya. Dia tidak terganggu dengan apa pun yang Marta lakukan. Sebaliknya, Marta yang merasa terganggu dengan aktifitas Maria.
Butuh Spiritual Service
Respons Yesus pada Marta mengingatkan kita bahwa keramahan sejati bukan tentang seberapa sibuk kita melayani, tetapi tentang seberapa dalam kita fokus pada pelayanan bagi Tuhan dan sesama. Keramahan lahir dari hati yang damai, bukan dari kemarahan yang terpendam. Pelayanan dalam kemarahan kepada sesama menunjukkan betapa kurangnya fokus kita. Tidak Flow karena itu tidak akan jadi berkat bagi siapa pun. Kita ibarat mobil yang butuh di-service segera karena jalannya tersendat-sendat.
Di tengah dunia yang sangat sibuk dengan pekerjaan atau pelayanan dengan full konsentrasi dan dedikasi, kita seperti Maria yang butuh spiritual service. Yesus memanggil kita:
“Datanglah, duduklah, dan dengarkanlah Aku.”
Itulah bagian terbaik yang tak akan diambil dari kita.
Oleh : Pdt. Albertus M. Patty
Got something to say?