RESPONS MANUSIA TERHADAP FIRMAN-NYA?

Kita tahu bahwa kita sangat dikasihi Allah. Kasih Allah itu sangat besar meski sesungguhnya kita tidak layak menerima kasih-Nya. Pertanyaan penting bagi kita, orang-orang yang dikasihi Allah, adalah bagaimana agar hidup kita berkenan kepada-Nya? Tentu ada banyak jawaban. Tetapi kita hanya bisa berkenan kepada-Nya bila kita bersedia membaca dan mendengarkan firman-Nya. Mengapa? Karena tanpa mendengar dan membaca firman-Nya kita tidak akan memahami kehendak-Nya. Nah, pada awal tahun 2024 ini Yesus menguraikan soal yang sangat penting ini.

Kerinduan kita untuk membaca dan memahami firman-Nya memberi kita kesempatan untuk mendengarkan ajaran-Nya. Kita juga akan mengenal Tuhan lebih dalam. Kita paham betul kasih dan pengorbanan-Nya. Relasi kita menjadi lebih akrab dengan-Nya. Tetapi bagaimana kenyataannya?

Dalam perumpamaan tentang benih yang tersebar, Yesus menjelaskan tentang berbagai respon manusia terhadap firman-Nya. Respons pertama adalah ini. Ada yang mendengarkan firman-Nya, tetapi tidak memahaminya. Anehnya, mereka tidak peduli. Mungkin bagi mereka yang penting sudah membaca dan mendengarkan firman. Mereka termasuk kaum apatis. Mungkin mereka mengaku Kristen, tetapi mereka tidak tahu dan tidak mau tahu apa itu kekristenan. Mereka ini Kristen KTP. Mereka tidak paham siapa Tuhan yang mereka sembah. Tidak mengerti iman mereka. Padahal iman hanya bisa tumbuh karena ada pengetahuan. Binatang tidak punya iman karena tidak punya kemampuan berpikir. Manusia punya iman karena punya kapasitas berpikir, untuk memahami apa yang diimaninya.

Respons kedua adalah ada yang menerima tetapi hanya sesaat, ada yang disibukkan oleh urusan dunia sehingga firman-Nya tidak dapat tumbuh dan berbuah. Ini type kekristenan part time. Mereka hanya mengerti sesaat. Saat mendengar Firman atau saat membaca Alkitab bisa saja mereka mengangguk tanda mengerti. Tetapi hanya sesaat. Setelah itu mereka lupa apa yang mereka pahami. Lebih celaka lagi, mereka lupa mempraktekkan apa yang dipahami dalam kehidupan sehari-hari.

Beruntunglah ada respons ketiga. Dalam respons ini orang mendengarkan Firman Allah dengan hati yang tulus dan lapang. Mereka membuka diri untuk menerima kasih dan kebenaran-Nya. Mereka menyerap dan berupaya memahaminya. Iman mereka pun bertumbuh semakin kuat dan kokoh. Mereka juga memiliki relasi yang akrab dan intim dengan Tuhan. Tidak hanya sampai di situ. Mereka adalah orang yang berupaya keras mempraktekkan apa yang sudah mereka dengar dan mereka tidak malu untuk menyaksikan Firman Tuhan itu dalam kehidupan mereka sehari-hari. Mereka ini orang ber-type kekeristenan full time. Hasilnya adalah mereka menjadi orang-orang Kristen yang berbuah lebat. Mereka adalah orang Kristen yang menjadi berkat bagi sesama dan bagi dunia ini.

Pertanyaannya adalah kita termasuk kelompok yang mana? Meski demikian saya ingin katakan satu hal penting ini. Allah tetap mengasihi kita apa pun respons kita. Meski demikian hanya orang type ketiga yang sungguh-sungguh me-respons kasih Allah itu dengan berupaya menjalani hidup yang berkenan kepada-Nya. Mereka inilah yang mampu menjadi terang yang menerangi dan garam yang memberi rasa bagi dunia ini. Mereka hanya bisa begitu bukan karena kekuatan mereka, tetapi karena Firman Tuhan menguasai dan menuntun hidup mereka.

Semoga Firman Allah menjadi panduan, kekuatan dan terang dalam setiap langkah kehidupan kita, terutama saat kita menapaki lorong-lorong gelap di tahun 2024 ini. Amin!

 

Oleh : Pdt. Albertus M. Patty


No Replies to "RESPONS MANUSIA TERHADAP FIRMAN-NYA?"


    Got something to say?

    Some html is OK