ANUGERAH ALLAH
Apa yang terlintas dalam benak Anda ketika mendengar kata anugerah? Dalam kekristenan, kita memang sering mendengar kata anugerah, namun apakah kita benar-benar memahami dan mengalami makna dari anugerah itu sendiri?
Karena anugerah adalah pemberian, banyak orang berfikir untuk memanfaatkannya semaunya tanpa disertai tanggungjawab. Paulus menulis, “Sebab karena anugerah kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu, supaya tidak ada orang yang memegahkan diri.” (Efesus 2:8-9) Lalu apa itu anugerah ?
Anugerah atau kasih karunia atau grace (bahasa Inggris) merupakan pemberian dari Tuhan yang bersifat cuma-cuma. Si penerima tidak perlu melakukan apapun atau memiliki syarat tertentu untuk menerima anugerah dari Tuhan. Dalam hal ini, si penerima, yaitu manusia, bersifat pasif, hanya menerima, dan inisiatif muncul dari si pemberi, yaitu Allah. Kita sebagai manusia yang mendapatkan anugerah itu menerima berbagai kebaikan dari Tuhan, yang tidak ‘melulu‘ dalam bentuk materi, seperti: keselamatan, kesembuhan, semangat, kekuatan, penghiburan, kemampuan, panggilan pelayanan, dan berbagai hal lain, yang semestinya kita tidak pantas untuk menerimanya.
Tuhan berdaulat untuk memberikan anugerah itu kepada siapapun, karena Ia penuh kasih. Tanpa pilih kasih. Lalu bagaimana kita seharusnya menyambut anugerah itu?
Sekalipun anugerah Tuhan kita terima tanpa kita minta, di situlah kita harus proaktif untuk menyambutnya :
- Pertama, sambutlah anugerah Tuhan dengan kerendahan hati. Sebab, anugerah itu kita terima bukan karena hasil usaha kita, bukan juga kita upayakan dengan berjerih lelah. Tidak ada yang bisa kita banggakan dalam diri kita selain kebaikan Tuhan.
- Karena itu, yang kedua, di dalam anugerah-Nya, ada tanggungjawab yang harus kita kerjakan. Anugerah sekalipun cuma-cuma, bukan berarti untuk disia-siakan. Kalau kita diselamatkan, itu memang bukan karena perbuatan baik kita, tetapi bukan berarti kita malah hidup ngawur karena berpikir, toh sudah selamat. Setelah menerima anugerah, kita seharusnya hidup selaras dengan kebenaran dan mengerjakannya dengan rajin.
Bangsa Israel bisa menjadi contoh. Tuhan memberikan hak istimewa kepada mereka sebagai bangsa pilihan. Namun, hak istimewa itu terlepas dari tangan mereka, karena bangsa ini tidak lagi hidup sesuai panggilan-Nya.
Anugerah Allah sekalipun cuma-cuma, tetapi sangat bernilai. Ia memberikan itu kepada kita melalui darah dan nyawa-Nya. Jadi sepantasnya anugerah Tuhan kita jaga dan pelihara dengan penuh tanggungjawab.
Oleh : Pdt. Wee Willyanto
Got something to say?